Showing posts with label Dine in Bandung. Show all posts
Showing posts with label Dine in Bandung. Show all posts

Tuesday, July 28, 2009

Perkedel Bondon "most" Wisata Kuliner

Satu lagi...Kuliner yang di lewatkan sayang jika kita berkunjung ke Kota Kembang Bandung yang identik dengan sejuta makanan nan nikmat bagi pecinta kuliner. Selain Bandung menjadi trend Setter bagi para pecinta fesyen, yang lebih dikenal dengan Kota Paris Van Java nya.
So, jika suatu saat Anda pergi ke Bandung, jangan lewatkan beberapa kuliner yang menjadi salah satu ikon kota Kembang Bandung ini yang membuat bandung begitu dikenal dalan soal wisata kuliner.Diantaranya Warung Nasi Ceu Mar atau Lotek Kalipah Apo di jalan kalipah apo dan masih banyak lagi. Dan Salah satu makanan di Bandung yang begitu dikenal adalah perkedel bondon. Bondon dalam bahasa Sunda berarti ‘wanita malam yang masih muda belia’ atau banyak istilah2 lainnya dari Bondon (PSK,perek,ledek,pelacur,pekcun,ntab, dll). Mengapa Makanan ini disebut perkedel bondon??... Konon katanya dahulu kalanya warung ini sering dijadikan tempat makannya para bondon2 masa lampau dan kebetulan mereka suka menyantap perkedel buatan warung "Mang Unus" ini, entah karena uenak tenan perkedelnya atau karena murahnya yang notabene dahulu perekonomian Indonesia berbeda jauh dengan sekarang. Karena penganan primadona yang pulen ini menjadi kegemaran para Bondon maka tersebutlah sebuah brand santai dari anak2 remaja yang gemar kuliner malam hari dengan sebutan perkedel Bondon yang kebetulan tersedianya perkedel ini baru menjelang tengah malam di sebuah warung Jalan Kebonjati, masuk emplasemen stasiun lama Bandung. Warungnya sendiri sudah buka sejak pukul 21.00. Makanan yang ditawarkannya pun standar. Nasi dengan lauk ayam, gepuk (empal), tahu, dan tempe. Menjelang tengah malam, mulai muncul antrean di depan warung. Jangan heran kalau melihat beberapa abang becak ikut antre. Mereka adalah joki yang berdiri di antrean untuk orang-orang yang memesan mereka agar datang lebih dulu. Konon, model antrean seperti ini sering terjadi di Mall yang sering kita lihat di BreadTalk atau di J.Co Donuts, dan ini adalah marketing gimmicks untuk membuat jualannya laku. Begitu Anda lolos dari antrean dan mendapat beberapa potong perkedel bondon yang panas, maka rasanya sebetulnya tidak beda-beda amat dengan perkedel-perkedel kentang lainnya. Semua perkedel panas akan memberi sensasi rasa yang sama, yaitu crispy dan renyah di luar dan pulen di dalam karena kentangnya ditumbuk sampai halus. Rasa asin yang berlebih juga tidak terasa ketika makanan masih panas, malah meningkatkan cita rasanya. Harga sepotong perkedel bondon Rp 800an kurang lebih. Murah-meriah! Popularitas tidak membuat mereka pasang harga semau perut sendiri. Satu hal yang boleh dibilang unik tentang perkedel bondon adalah cocolannya. Perkedel dicocol pakai sambal terasi yang......mmmmmmm....delicious.pokoknya buat yang berada diluar kota bandung sebaiknya mampir deh karena dilewatkan sayang. Oke selamat mencoba.....I Love U Full
Continue Reading...

Monday, July 27, 2009

Wisata Kuliner : Warung Nasi Ceu Mar

Jika anda semua ingin makan malam jelang pagi, gak ada salahnya jika warung nasi ceu mar inilah alternate nya. Lokasinya masih sekitaran kota bandung, tepatnya di jalan banceuy, dekat dengan sungai cikapundung, lokasi warung nasi ini dapat di akses melalui jalan banceuy atau dari jalan asia afrika (belok kanan setelah gedung merdeka). warung yang buka dari mulai jam 9 malam sampai dengan jam 9 pagi ini (itu juga kalau makanannya belum habis) menawarkan nasi rames dengan berbagai pilihan lauk pauk dan sayuran. menu spesial nya di sini adalah gulai daging+lemak dan sambal olahan ceu mar. pilihan lainnya tentu masih banyak, misalnya: tahu, tempe, bakwan, aneka tumis an sayur, aneka olahan ayam, telur dan daging, aneka semur, lalap an, aneka minuman hangat, dingin atau juice, hingga kerupuk dan rokok. pembeli bisa dengan bebas memilih makanan sekaligus porsi yang diinginkan, karena warung ini menggunakan model prasmanan… jadi seperti di rumah sendiri.
namun, warung dan meja prasmanan yang tidak terlalu besar membuat pembeli sering harus antri dengan tertib.Sekedar info, waktu-waktu antri paling parah yaitu sekitar jam 9 sampai jam 11 malam apalagi saat weekend, di mana banyak pelancong (orang jakarta) yang kelaparan. tapi jangan khawatir, tempat duduk tanpa meja yang cukup banyak (walaupun mengunakan badan jalan) tidak akan membuat kita juga harus mengantri untuk sekedar duduk menikmati lezat nya makanan racikan ceu mar.
untuk soal rasa, makanan di warung nasi ceu mar ini cocok untuk semua jenis lidah, alias enak… yah kira-kira boleh deh kalau cuman bintang 3 sih. tapi yang membuat kita ingin datang lagi dan lagi ke warung ini adalah keramahan khas ceu mar pada setiap penunjung. contohnya saja waktu kita datang kesana dan ingin membayar makanan di kasir ala ceu mar, terjadi percakapan seperti ini:
“atos kasep, geulis?” (sudah, ganteng, cantik?)
“atos ibu, sabaraha?” (sudah ibu, berapa?)
“iyeu teh, 11 ribu” (ini ,11 ribu)
“iyeu, bu” (ini, bu)
“nuhun, bu” (terimakasih, bu)
“sami-sami, geulis” (sama-sama, cantik)
hahaha….. jadi ngerasa kaya pasha ungu deh gw….hahaha. tapi mungkin bukan gw aja yang ke-geer-an kaya gitu, buktinya ada temennya temen gw yang kabarnya kalau lagi bete atau ngerasa nggak pede pasti selalu dateng dan makan di warung ini. bukan karena kelaperan, tapi cuman pengen dibilang kasep sama ceu mar. konon setelah percakapan seperti tersebut diatas, maka dia akan merasa kembali pede… mmm, boleh tuh dicoba kapan-kapan.
selain keramahan ala ceu mar, ada juga hal unik lainnya yang bikin warung makan ini tidak sepi penunjung, apalagi kalau bukan harganya yang miring. tapi jangan heran kalau sekali kita makan disini dengan harga misalnya saja 11 ribu rupiah dan dua hari kemudian kembali lagi untuk makan dengan menu dan porsi yang tidak berubah, harganya akan berbeda menjadi 9 ribu rupiah…. hahaha. hal ini terjadi karena ceu mar memang tidak mematok harga pasti pada setiap makanannya, jadi sistem harganya cuman dari scan mata (baca: melihat) ala ceu mar.Waspad jika kesana jangan sampe kekenyangan yah nanti bisa gemuk,ndut,tambun,badag njum dan sejenisnya.Sekedar info tahun 2002-2005 harga ceu mar itu masih dibilang murah, berdasarkan cerita para senior yang tinggal di bandung..tapi mulai dari 2006-sekarang? Yah kita harus sadar saja karena harga BBM pun sudah berubah ya wajarlah klo harga mengikuti jamannya, tapi menurut saya ya masih tetep murah.
Biar bagaimana pun, tempat ini masih tetep jadi tujuan para clubbers yang mau ngisi tenaga, atau justru replenish tenaga mereka setelah berdugem..buat yang ga suka dugem sekalipun, tempat ini tetep jadi kuliner yang asik di malam hari..
lucunya, biarpun tempat ini keliatan penuh, tapi begitu selesai ngantri makanan, pasti selalu ada tempat untuk makan..aneh memang..
soal pelayanan disini, yah, pada dasarnya disini adalah self service kecuali itung harga..jadi ga bisa nilai banyak soal pelayanan..paling bingung aja sama si ibu yang tiap hari selalu menemani kita begadang di ceu mar..(ada gosip si ibu bukan istri Mbah Surip ha..ha...haa I LOVE U FULL.
Continue Reading...
 

Blognya Nton™ Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template